google.com, pub-3826199655241695, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Smelter Nikel PT GNI di Morowali Utara Menelan Korban

Smelter Nikel PT GNI di Morowali Utara Menelan Korban


MYJURNALNEWS --  Smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara diberitakan terbakar. Diberitakan dua karyawati wafat lantaran kebakaran ini.

Dikutip dari situs kabar Kompas TV, kebakaran dikira gara-gara ledakan tungku di smelter dua punya PT GNI di Dusun Bungintimbe, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara.

pada waktu 03.00 Kamis (22/12/2022). Dua karyawati operator alat berat wafat karena peristiwa ini. 

Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara dari Fraksi PKB, Muhammad Safri, mengharap Disnaker Propinsi Sulawesi tengah buat mengerjakan interograsi kepada insiden kecelakaan kerja itu.  Dia mengutarakan saat DPRD mengunjungi PT GNI, faksinya mendapatkan rutinitas kerja pegawai di tempat pabrik tak diperlengkapi Alat Perlindungan Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (APD K3)

"Maka memang saya tonton tempo hari, keselamatan pegawai kurang jadi perhatian di sini. Untuk APD K3 yang mestinya disediakan oleh perusahaan itu justru pekerja yang wajib membeli. Tolong Disnakertrans propinsi untuk lekas turun lakukan pengusutan ingat banyak beberapa masalah ketenagakerjaan yang terjadi di PT GNI," papar Safri.

Ia juga faksi aparatus penegak hukum ikut kerjakan pengusutan di perusahaan itu. Menurut dia terbuka peluang polisi mendapati pelanggaran peraturan keselamatan kerja. Data yang diterimanya, kecelakaan yang tetap berulang kali berlangsung dan tingkat kecelakaan di PT.GNI Begitu tinggi

"Saya sangka Instansi Penegak hukum harus turun tangan memeriksa perkara kecelakaan kerja di PT GNI. Bila polisi cermat, kali saja mereka mendapatkan pelanggaran-pelanggaran yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Saya kembali peringatkan Pemerintah provinsi dan Aparatus Penegak hukum jika ini merupakan bom waktu jangan dipandang biasa. Kalau tidak diselesaikan selekas mungkin jadi terbuka peluang bakal ada beberapa korban jiwa yang lain," tandasnya

Ia lantas menyakini Gubernur Sulawesi Tenggara telah dengar info kejadian ini. Safri tekankan gubernur jangan tutup mata. Ini kasus serius, katanya, pemerintah provinsi harus melakukan tindakan berani dalam menanggapinya, nyawa manusia telah melayang-layang di mana mereka sejauh ini. 

Sementara itu, faksi PT GNI belum sukses diverifikasi medium ini. Akses alat ke perusahaan asal China itu kurang lancar. PT GNI masih malas buka diri dengan pengabaran wadah, manalagi pembawaannya menilai atau menyorot keputusan dan kesibukan perusahaan.

Terpisah, Fasilitas Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi tengah menyatakan sudah dengar info itu.  Mereka menuturkan waktu ini lebih banyak keteledoran yang telah dilakukan oleh PT GNI pada wilayah seputar. 

Terpisah Dewan Wilayah Walhi Sulteng yang Direktur Eksekutif Yayasan Tanah Merdeka, Richard Labiro, mengatakan pekerjaan pertambangan punya PT Stardust Estate Investment (SEI) yang menyuplai bijih nikel ke PT GNI menimbulkan kerusakan lingkungan. 

Dusun 5 Kampung Bunta diduga udah diselimuti gas So2 atau sulfur dioksida yang disebut gas beracun hasil pembakaran batu bara dari pembangkit listrik punya perusahaan. Penduduk di area itu mengatakan kabut tebal selalu menyelimutinya Dukuh 5 di saat pagi hari. Kabut tebal itu tampil sehabis ada rutinitas pertambangan.

Hanya saja, Walhi belum kerjakan test laboratorium berkaitan kandungan dari kabut yang dikatakan. Untuk menunjukkan apa di dalamnya punya kandungan So2.

"Kami mengira kabut itu merupakan So2, tetapi kami belum melaksanakan test laboratorium, kami memang belum mendapati ada warga yang merasakan ISPA dll, tapi ada group rawan yang terancam disitu, Lanjut usia dan anak-anak," katanya.

Tidak cuman intimidasi gas beracun, pada Januari 2022 PT GNI yang mempunyai luasan konsesi lebih kurang 712,80 hektar itu pun kerjakan tumpukan sungai Lapi yang airnya dipakai sebagai pendingin smelter.

Imbasnya ke orang, jikalau musim hujan datang area Desa 5 Kampung Bunta yang ditempati oleh kira-kira 20 KK tergenangi air karena limpahan sungai Lapi. "Itu yang terjadi dari sana," ungkapnya.

Upaya perlakuan dari perusahaan lantas untuk tangani kubangan air seperti ‘gali lubang tutup lubang'. Jalan keluar yang telah dilakukan perusahaan cuman memunculkan perkara lain. Di mana perusahaan ambil hasil galian di wilayah lalu menumpuk jalanan yang tergenangi.

"Airnya yang dilumpukkan itu justeru bikin rumah penduduk kian tergenangi. Ditambah lagi sampah berantakan dimana saja," tukasnya.

Tidak cuman teritori pemukiman, sawah petani di Dukuh 5 ikut serta terbenang kalau terjadi banjir, efektif beberapa petani kesusahan bercocok tanam.(Red)